DUSTA
Ditulis untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
EVI
IRIYANTI (12217005)
FITRAH
NUR ISLAMIAH (12217403)
1EA19
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2018
Definisi: Pernyataan tentang suatu
hal yg tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Macam-macam:
§ Perkataan : Perkataan
tidak sesuai dengan perbuatan.
§ Tulisan : Membuat
suatu kontrak, transaksi, laporan dan berita yang tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
§ Hati : Hati
berbohong tapi mulut membenarkannya.
Dalil:
كبر مقتا
عندالله ان تقولومالا تفعلون (الصف :
3)
“Sangat besar kemurkaan di sisi Allah, kenapa kamu mengatakan
apa yang tidak kamu kerjakan” (Surah: Ash-Shaf ayat 3).
Sabda Rasulullah SAW:
ايا كم والكذب
فاءنه مع الفجورهمافى النار
“Hati-hatilah kamu akan berdusta, karena dusta itu sama dengan
kecurangan dan kedua-duanya tempatnya didalam neraka.” (H.R. Ibnu Majah dan Nasa’i)
كبرت خيانة ان
تحدث اخاك حديثا هولك به مصدق وانت له به كاذب
“Sangat besarlah pengkhianatan jika engkau mengatakan suatu percakapan
kepada saudaramu, yang ia percaya kata-katamu itu, sedang engkau berdusta
kepadanya dengan ucapanmu itu.” (H.S.R
Bukhari)
Diperbolehkan kepada:
§ Kepada musuh ketika berperang.
§ Mendamaikan pihak yang bertikai.
§ Menjaga kerukunan rumah tangga suami istri, dengan catatan tidak
boleh sampai merusak hak. Rasulullah
SAW bersabda:
ليس الكذاب الذي
يصلح بين الناس فيمني خيرا اويقول خيرا
“Tidak dikatakan dusta
orang yang mendamaikan persengketaan di
antara manusia, seraya menyebut-nyebut kebaikan atau ia berkata suatu kebaikan.
(H.R Bukhari Muslim)
قالت ام كلثوم :
ولم اسمعه يرخص في شئ مما يقول الناس الا في ثلاث : يعني الحرب, والاءصلاح بين
الناس, وحديث الرخل امزاته, حديث المراةزوجها. (رواه مسلم)
Ummu Kaltsum berkata: “Dan aku tidak pernah mendengar Rasulullah
SAW memberikan rukhsah (keringanan) pada suatu yang diucapkan manusia kecuali
dalam tiga perkara: yaitu pada ketika perang, mendamaikan persengketaan di antara
manusia dan berkata seseorang kepada istrinya atau bicara istri terhadap
suaminya.” (H.R Muslim).
Cara mencegah:
§ Menghiasi diri dengan rasa malu.
§ Memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala.
§ Merasa selalu di awasi.
§ Berdoa kepada Allah Ta’ala untuk
dihilangkan sifat tercela ini.
§ Berkawan dengan orang yang jujur.
§ Memperbanyak sholat sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Supadie,
Didiek Ahmad. 2011. Pengantar Studi
Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Adz-Dzhabi,
Syamsuddin. 1996. 75 Dosa Besar. Surabaya: Media Idaman Press.
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2014/04/25/dusta-dan-pembahasan-yang-berkait-dengannya/
diakses
Minggu 15 April, pukul 15:25.
Komentar
Posting Komentar