Makalah PENULISAN KARANGAN ILMIAH - Bahasa Indonesia


MAKALAH
BAHASA INDONESIA
PENULISAN KARANGAN ILMIAH

DOSEN PENGAJAR : PRASETYO BONIFASIUS
Fitrah Nur Islamiah
12217403
  1 EA 19

KATA PENGANTAR
     Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai “PERENCANAAN PENULISAN ILMIAH”.
     Makalah ini disusun berdasarkan observsi dan pertimbangan dari media-media yang mencakup ruang lingkup pada aspek-aspek ruang lingkup tersebut, diharapkan bagi semua orang yang membaca makalah ini, dapat menjadi terampil dan berkarakter.
     Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang paling terdalam, sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami mohon maaf apabila ada sesuatu informasi yang salah dan kurang lengkap.
     Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini, sehingga penulis dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………..…………………………………………............
1.2  Rumusan Masalah...………………………..…………………………………………………............
1.3  Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………................
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Karangan Ilmiah……………………………………..………………………………………..............
2.2  Jenis-jenis Karangan Ilmiah…………………………………………………………………................
2.3  Tujuan Karangan Ilmiaah…………….………………………………………………………..............
2.4  Tata Cara Penulisan Karangan Ilmiah……………………………………………………….................
BAB III PENUTUP
1.1  Kesimpulan…………………………………………………………………………………..............
1.2  Saran………………………………………………………………………..………….…….............
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………………...............

BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
     Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi . Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah.
     Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu.Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan bagaimana proses  penulisan karangan ilmiah yang baik dan benar, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Pengertian karangan ilmiah
2.      Jenis-jenis  karangan ilmiah
3.      Tujuan karangan ilmiah
4.      Tata cara penulisan karangan ilmiah

1.3            Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian karangan ilmiah
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah
3.      Untuk mengetahui tujuan dari karangan ilmiah
Tata cara penulisan karangan ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karangan Ilmiah
     Karangan ilmiah (scientific paper) atau biasa disebut karya ilmiah adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
     Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman, dari penjelasan singkat ini dapat dicermati perbedaan  antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek. Salah satunya dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.


2.2 Jenis-jenis Karangan Ilmiah
     Perencanaan karangan ilmiah pada tahap awal yaitu menentukan jenis karangan yang akan ditulis. Jenis-jenis karangan ilmiah, yaitu :
      1)      Makalah
·                  Sistematika makalah : judul, abstrak, pendahuluan, pembahasan, isi, kesimpulan, dan daftar pustaka.
·         Langkah penulisan : menentukan dan membatasi topik, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan, membaca buku sumber (pustaka) dan menentukan bagian yang akan dirujuk, menulis draf atau rencana konsep makalah, menyunting draf yang ditulis, menyempurnakan makalah hingga siapa cetak.

      2)      Artikel Jurnal
·              Karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebua jurnal.
·              Artikel jurnal diklasifikasikan ke dalam dua kategori :
          Pertama, artikel ilmiah yang bertujuan untuk membuka forum diskusi, argumentasi, analisis, dan sintesis sejumlah pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu. Jenis ini menyajikan kajian hasil analisis suatu topik tanpa mengaitkan penelitian. Kesimpulan atau penutup terkait dengan ketajaman dan kedalaman analisis kritis penulisnya.
         Kedua, artikel yang berisi kajian hasil penelitian. Kesimpulan jenis ini terkait dengan variabel bebas dan variabel terikat yang diteliti.

Format Penulisan Artikel Jurnal :
·         Judul artikel
Ø  Mencerminkan materi bahasa pada kata atau istilah yang digunakan dalam judul
Ø  Berdaya tarik kuat untuk merangsang pembaca
Ø  Boleh menggunakan kata yang “provokatif” agar merangsang orang untuk membacanya,
Ø   Dapat dirumuskan dalam kalimat berita atau kalimat tanya.

·        Nama penulis
Ø  Ditulis lengkap, tanpa gelar akademis atau gelar profesi untuk mencegah timbulnya kesan senioritas;
Ø  Boleh mencantumkan gelar kebangsawanan atau keagamaan;
Ø  Jika ditulis dua orang atau lebih hanya mencantumkan penulis utama disertai kata dkk, nama seluruh penulis lengkap boleh dituliskan pada catatan kaki;
Ø  Nama lembaga penulis dapat dituliskan tepat di bawah namanya atau pada catatan kaki.

·         Abstrak
Ø  Penyajian ringkas dari seluruh artikel, bukan komentar atau pengantar;
Ø  Ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia panjang 150-200 kata dalam satu paragraf;
Ø  Diketik dengan spasi tunggal, ditempatkan menjorok lima ketikan dari margin kiri maupun kanan;
Ø  Kata kunci merujuk bidang ilmu yang dikaji, ditulis di bawah abstrak.

·         Pendahuluan
Ø  Menarik perhatian pembaca, mengacu pada permasalahan yang dibahas, menekankan masalah yang kontroversial;
Ø  Menyajikan sari artikel terdahulu, menyajiakn pembahasan masalah yang belum tuntas;
Ø  Diakhiri dengan rumusan masalah atau tujuan singkat yang akan dibahas.

·         Bagian inti
Ø  Berisi pembahasan, analisis, argumentasi, komparasi dan pendirian penulis tetang masalah yang ditulis;
Ø  Pembahasan bersifat argumentatif, analitis, kritis, sistematis, dan logis;
Ø  Tidak bersifat intruktif dan diusahakan bersifat komparatif juga bukan enumerasi (pencacahan materi, kompilasi seperti diktat).

·         Penutup atau Kesimpulan
 Ø  Menandai akhir artikel hasil pemikiran; pilih penutup atau kesimpulan sesuaikan dengan tradisi jurnal yang akan memuat artikel,
 Ø  Merupakan paduan hasil pemikiran, pendapat ahli, dan teori yang digunakan,
 Ø  Merupakan jawaban/solusi masalah atau pendirian penulis atas pembahasan,
 Ø  Menyajikan rekomendasi yang ditujukan kepada seseorang atau suatu lembaga.

·         Daftar Pustaka
Ø Mencantumkan pustaka yang benar-banar dirujuk dalam pembahasan artikel;
Ø  Daftar rujukan ditulis pada halaman terakhir, bukan halaman baru;
Ø  Disusun berdasarkan alfabetik penulis;
Ø  Mengikuti standar internasional.

      3)      Proposal
Proposal adalah arangan ilmiah yang berisi rancangan kerja.
Proposal mempunyai beberapa jenis:
Ø  Proposal skripsi mahasiswa
Ø  Proposal penelitian
Ø  Proposal kerja sama untuk melakukan suatu kegiatan yang didanai oleh sponsor.

·         Susunan proposal
Ø  Judul kegiatan : berupa frasa bukan kalimat;
Ø  Latar belakang, berisi : pemikiran yang mendasari (kesenjangan konsep ideal dan fakta), masalah, keaslian penelitian yang menjelaskan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan, dan manfaat penelitian.
Ø  Tujuan penelitian : dirumuskan secara jelas, tegas, dan sinkron dengan masalah, pembahasan, dan kesimpulan.
Ø  Tinjauan pustaka : disusun secara sistematis berisi berbagai informasi dari bacaan, refensi, dan data empirik yang dapat menunjang penelitian.


2.3 Tujuan Karangan Ilmiah                                          
1)       Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2)       Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3)       Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4)       Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5)       Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


2.4 Tata Cara Penulisan Karangan Ilmiah
           1)      Topik dan Judul
     Kegiatan yang pertama kali dilakukan sebelum menulis adalah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan terlebih dahulu apa yang akan dibahas dalam tulisan. Dalam memilih topik perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu:
(1) topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas,
(2) topik itu cukup menarik terutama bagi penulis,
(3) topik itu dikenal dengan baik,
(4) bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai, dan
(5) topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
            Contoh: “Usaha kecil dan menengah” (terlalu luas)
                          “Pengembangan usaha kecil dan menengah” (terbatas)

     Setelah diperoleh topik, dalam pelaksanaannya topik yang dipilih itu harus dinyatakan dalam suatu judul. Topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruahan karangan yang akan digarap, sedangkan judul adalah nama, titel, atau semacam label untuk suatu karangan. Pernyataan topik mungkin sama dengan judul, tetapi mungkin juga tidak, misalnya dalan karya sastra. Namun, dalam karya ilmiah judul harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
(1) judul harus sesuai dengan topik atau isi karangan,
(2) judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa, bukan kalimat,
            Contoh: Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Yogyakarta ( baik)
                   Usaha Kecil dan Menengah di Yogyakarta Perlu Dikembangkan   (tidak baik).       
(3) judul diusahakan singkat,
(4) judul harus dinyatakan secara jelas.

           2)      Abstrak
     Abstrak berisi intisari menyeluruh tentang isi tulisan, mulai dari judul, tujuan, metode, dan rumusan hasil/temuan. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal. Untuk makalah, abstrak cukup satu paragraf, sedangkan untuk laporan penelitian terdiri atas tiga paragraf yang masing-masing memuat hal-hal di atas. 

           3)      Kata Pengantar
     Kata pengantar berisi puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam kegiatan penulisan tersebut, dan permintaan kritik dari pembaca demi perbaikan.

           4)      Pendahuluan
      Pendahuluan berfungsi menyadarkan pembaca akan pentingnya topik yang dibahas sehingga pembaca merasa perlu mengetahui topik itu lebih jauh dan pembahasannya. Oleh karena itu, dalam pendahuluan perlu dikemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,  dan manfaat penelitian.

            5)      Kajian Pustaka dan Kerangka Teoretik
     Pengertian kajian pustaka dan kerangka teoretik itu berbeda. Kajian pustaka berisi pembahasan tentang kajian-kajian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian, sedangkan kerangka teoretik adalah seperangkat teori yang dipakai sebagai landasan penelitian. Oleh karena itu, pemecahan masalah penelitian harus berlandaskan pada teori dan kajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan permasalahan yang dibahas. Dari kajian itu didapatkan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan. Jawaban sementara tersebut biasa disebut hipotesis.

            6)      Metode Penelitian
     Setelah kajian teoretik dirumuskan, langkah selanjutnya adalah merumuskan metode yang dipakai dalam penelitian. Metode penelitian tersebut meliputi apa atau siapa yang diteliti, bagaimana memilih sampel dari populasinya, data apa saja yang harus dikumpulkan dan dengan metode apa data itu dikumpulkan, teknik  analisis data yang manakah yang digunakan.

            7)      Pembahasan
     Bagian ini berisi analisis, pembahasan, dan pemaknaan data yang yang telah dikumpulkan. Kelengkapan data yang diperoleh sangat mendukung kesahihan hasil analisis. Dan, kecermatan analisis dan pemaknaan data sangat menentukan kualitas hasil kajian.

            8)      Simpulan
     Simpulan merupakan hasil yang diperoleh dari pembahasan masalah sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, simpulan harus menjawab permasalahan dan harus sesuai dengan tujuan.


Teknik Penulisan Karya Ilmiah
     Ketentuan-ketantuan yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah meliputi (1) penggunaan kertas, (2) teknik pengetikan, (3) penomoran, (4) penulisan sumber rujukan atau referensi, dan (5) penulisan daftar pustaka.
1)      Penggunaan Kertas
     Kertas yang dipakai adalah kertas HVS, berwarna putih, berat 80 gram, berukuran kuato (21.5 x 28 cm). Naskah ditulis pada satu sisi.

2)   Teknik Pengetikan
a.    Penggunaan Huruf
     Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12) dan dengan pita atau tinta berwarna hitam.
b.    Jarak Spasi
     Jarak antarbaris adalah satu setengah spasi, kecuali abstrak, terusan nama bab, terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi. Penulisan antarbaris pada setiap sumber pustaka diketik dengan jarak satu spasi, sedangkan penulisan antarsumber dalam daftar pustaka deketik dengan jarak dua spasi.
c.    Batas Tepi Pengetikan
Batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut:
(1) Tepi atas       : 4 cm                     
(2) Tepi bawah    : 3 cm
(3) Tepi kiri        : 4 cm
(4) Tepi kanan    : 3 cm
d.   Penulisan Judul, Bab, dan Subbab
Penulisan judul, bab, subbab, dan anak subbab mengikuti ketentuan berikut ini:
(1)   Judul dan bab ditulis dengan huruf kapital semua, tidak diakhiri tanda baca apa pun, dan ditulis pada posisi tengah. Nomor bab ditulis dengan angka romawi.
(2)   Penulisan subjudul, subbab, dan anak subbab menggunakaan huruf kapital pada setiap awal kata kecuali kata tugas; dan dimulai dari batas tepi kiri dan tidak menggunakan garis bawah serta tidak diakhiri tanda baca apa pun.  
e.    Penulisan Paragraf  Baru
     Penulisan paragraf baru dimulai setelah ketukan kelima dari tepi kiri atau dengan sistem lurus, tetapi harus diberi jarak spasi dua kali lipat.
f.    Penulisan Nama
     Penulisan nama pengarang, baik yang diacu dalam tubuh karangan maupun yang dicantumkan pada daftar pustaka mengikuti ketentuan berikut ini:
(1)   Nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanya ditulis nama pokoknya. Misalnya, “Ahmad Sudargo”, yang ditulis hanya “Sudargo”.
(2)   Pada daftar pustaka, nama yang terdiri atas dua penggal nama atau lebih ditulis nama pokok (belakang), kemudian tanda koma dan diikuti nama depanya. Misalnya, “Ahmad Sudargo” penulisannya menjadi “Sudargo, Ahmad”.
(3)   Pengarang buku yang terdiri atas dua orang ditulis secara lengkap.
(4)   Pengarang buku yang lebih dari tiga orang ditulis nama pengarang pertama dan diikuti singkatan “dkk.”
(5)   Gelar kesarjanaan atau jabatan akademis tidak dicantumkan.
g.      Penulisan Tabel dan Grafik
Penulisan tabel dan grafik mengikuti ketentuan berikut:
(1)   Penulisan tabel diupayakan jangan ganti halaman.
(2)   Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel.
(3)   Nomor dan judul grafik ditempatkan simetris di bawah grafik.
(4)   Penulisan judul tabel dan grafik tidak diakhiri tanda baca apa pun.
(5)   Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka Arab, sedangkan penulisan nomor urut grafik menggunakan angka Romawi.

3)      Sistematika Penomoran
Sistematika penomoran mengikuti ketentuan berikut:
(1)   Penomoran bab, subbab, dan anak subbab dapat dilakukan dengan dua cara.

Cara Pertama
     Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab), huruf kapital (untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), huruf kecil (untuk anak-anak subbab), angka arab diikuti satu kurung, dan seterusnya. Contoh:
BAB III
A. 
B.
  1.
  2.
    a.
   b.
    1)
    2)
     a)
    b)
C. dst.

Cara kedua
     Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk bab), kemudian menggunakan angka arab semua, dan seterusnya.
Contoh:
BAB III
3.1
   3.1.1
   3.1.2
   3.1.3
3.2
   3.2.1
   3.2.2
   3.2.2.1
   3.2.2.2
   3.2.2.3
3.3 dst.
(2)   Penomoran halaman pada naskah utama menggunakan angka arab.
(3)   Penomoran halaman pelengkap, seperti halaman judul, halaman pengantar, dan halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v, vi, dst.) dan diletakkan pada bagian bawah tengah.
(4)   Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.
(5)   Penomoran bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi sebelah kanan  sesuai dengan penulisan bab atau subbab yang bersangkutan.

4)      Penulisan Sumber/Referensi
     Penulisan sumber atau referensi bacaan yang dikutip dalam naskah karya ilmiah mengikuti ketentuan berikut:
(1)   Sumber bacaan yang ditulis di antara tanda kurung pada akhir kutipan terdiri atas nama pokok pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda koma digunakan di antara nama pokok dan tahun penerbitan, sedangkan tanda titik dua di antara tahun penerbitan dan nomor halaman.


Contoh:
     Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain (Bratawidjaja, 1995:5).
(2)   Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang ditulis di antara    tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang diacu.
Contoh:
     Menurut Bratawidjaya (1995:5) surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain.

5)      Penulisan Daftar Pustaka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka:
(1) daftar pustaka  tidak diberi nomor urut,
(2) daftar pustka disusun secara  alfabetis  (menurut abjad),
(3) gelar penulis tidak dicantumkan.

Daftar pustaka dapat berupa penulisan buku, penulisan artikel, dan penulisan publikasi lain.
v  Buku
     Penulisan buku dalam daftar pustaka disusun mengikuti urutan: (1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan,  (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Di antara satuan itu dipergunakan tanda “titik”, kecuali di antara tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”. Judul buku dicetak miring dan setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan.
Ø  Contoh penulisan buku dengan seorang pengarang
 Keraf, Gorys. 1993. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah.
Ø  Contoh penulisan buku dengan dua atau tiga pengarang
 Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Ø  Contoh penulisan buku dengan lebih dari tiga orang
       Alwi, Hasan dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

v  Artikel
     Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan (1) nama pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama majalah, (5) volume atau halaman dimuatnya artikel, (6) tempat penerbitan, dan (7) nama penerbit. Judul artikel ditulis di antara tanda “petik dua”; nama majalah dicetak miring; di antara satuan digunakan tanda “titik”, kecuali di antara nama editor dan nama majalah, di antara nama majalah dan volume atau halaman digunakan tanda “koma”; di antara tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”.
Ø Contoh penulisan artikel dalam majalah:
Madya, Suwarsih. 1994. “Penelitian Tindakan dalam Pendidikan”. dalam Diksi, No.4,         Tahun II, halaman 67-82. Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta.

v Penerbitan Pemerintah, Lembaga-Lembaga Ilmiah, dan Organisasi Lainnya
     Penulisan daftar pustaka untuk penerbitan pemerintah, Lembaga-lembaga ilmiah, dan organisasi  lainnya menggunakan urutan: (1) lembaga yang bertanggung jawab atas penulisan dokumen, (2) tahun penerbitan, (3) judul tulisan, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Ø Contoh:
Depdikbud. 1975. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
     Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:
1.      Objektif
2.       Pola berfikir deduktif – induktif
3.      Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.

3.2 Saran
     Penulis membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Penulis mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan, maka penulis sarankan untuk mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.
     Penulis menyadari penulisan makalah ini masih cukup jauh dari  kesempurnaan, namun setidaknya penulis sudah berusaha mengimplementasikan materi ke dalam makalah ini. Dan penulis membutuhkan kritik atau saran agar kelak bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari sebelumnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia Bapak Prasetyo Bonifasius yang telah memberi penulis tugas kelompok  demi kebaikan diri sendiri maupun untuk orang lain.

Komentar