PENGERTIAN:
qUnsur-unsur dalam sistem periodik memiliki dua atau lebih isotop, sebagian di antaranya
bersifat tidak stabil dan dikenal sebagai radioisotop. Inti dari radiosotop bersifat radioakif akan
mengalami peluruhan menjadi inti lain disertai pemancaran sinar atau partikel (radiasi).
Radioisotop ada yang ditemukan di alam, dan ada pula yang dibuat melalui transmutasi buatan,
yakni dengan menembakkan suatu partikel ke inti stabil dari suatu isotop target.
qReaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi
pada inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif.
Adapun reaksi nuklir yang tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil mauoun intu yang
tidak stabil. Reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dahsyat, lebih besar dari reaksi
kimia biasa.
Sifat Radioisotop:
Sifat radioisotop dikarakterisasi:
üKestabilan Inti
§Inti atom
tersusun dari
proton dan neutron.
§Pengaruh jumlah
neutron terhadap kestabilan inti dapat dinyatakan dengan nisbah n/p, yakni perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton.
§Until isotop dengan nomor atom
Z < 20, kestabilan inti diperoleh apabila jumlah proton dan neutron hampir sama, atau nisbah n/p = 1
§Until
isotop dengan nomor atom
20 < Z < 83, kestabilan inti diperoleh pada nisbah n/p > 1
§Until
isotop dengan nomor atom
Z > 83, tidak dapat lagi diimbangi oleh neutron sebanyak apapun. Semua isotop dengan Z >83 mempunyai inti yang tidak stabil.
Peluruhan
radioisotop adalah perubahan inti yang tidak stabil menjadi inti lainnya disertai dengan pemancaran radiasi.
Jenis radiasi dapat berupa partikel alfa, beta, positron, neutron dan gamma.
Radiasi partikel alfa, beta, dan sinar gamma berbeda satu dengan yang lainnya.
Pembuatan Radioisotop:
ØRadioisotop dapat dibuat dengan cara menembakkan suatu partikel ke inti
stabil dari isotop target.
Proses ini disebut transmutasi buatan. Sewaktu partikel tersebut masuk kedalam inti dari isotop target, maka baik massa dan energi dan partikel tersebut akan tertahan dalam inti. Adanya energi berlebih mengakibatkan inti baru yang terbentuk atau disebut inti majemuk menjadi tidak stabil.
ØInti dari partikel yang
ditembakkan dapat bermuatan, yakni partikel alfa dan inti
ringan (H,
He, B, C, O, Ne) atau tidak bermuatan, yakni neutron (n).
Aplikasi Radioisotop Dalam kehidupan sehari-hari:
A.Bidang Kedokteran
vSebagai perunut untuk mempelajari jaringan tubuh dan mendeteksi gangguan fungsi
organ tubuh.
vStrerilisasi alat kedokteran.
vTerapi tumor
dan kanker.
B.Bidang Pertanian
vPemberantasan hama dengan teknik serangga atau hama mandul.
vPemuliaan tanaman.
vPengawetan
bahan makanan.
C.Bidang Industri dan Energi
vPemeriksaan tanpa merusak (NDT).
vMengontrol ketebalan lembaran baja, alumunium, lapisan plastik, kertas,
karet dan tekstil.
vPengawetan dan peningkatan kualitas.
vSebagai perunut untuk mempelajari pengaruh oli dan zat aditif terhadap
laju arus komponen mesin.
vSebagai sumber energi.
D.Bidang Hidrologi
vMendeteksi kebocoran pipa air bawah tanah.
vMenentukan kecepatan atau
debit air sungai.
E.Bidang Geologi
vMenentukan umur fosil berdasarkan peluruhan C-14.
vMenentukan umur deposit geologi.
F.Bidang Kimia dan Biologi
vMempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
vMenunjukkan kesetimbangan reaksi bersifat dinamis.
vAnalisis rediometri, yakni penentuan kadar zat yang sangat rendah.
Dampak Pemanfaatan Radioisotop:
qPekerja tambang
uranium banyak menderita kanker paru-paru akibat menghirup gas Rn-22
qKesalahan prosedur telah menyebabkan terjadinya kecelakaan reaktor nuklir
Chernobyl Russia, yang berakibat bencana kemanusiaan yang serius.
qBom nuklir yang
di ledakkan di Hirosima dan Nagasaki adalah suatu contoh penyalahgunaan reaksi nuklir untuk tujuan non-damai. Pelepasan energi yang besar dan radioisotop telah memakan banyak korban.
Komentar
Posting Komentar